Tuesday, April 9, 2013


Bob Freeberg, pilot AS yang disewa untuk terbangkan RI-002

Hari ini tepat peringatan hari ulang tahun (HUT) TNI Angkatan Udara (AU) ke 67. Kejayaan TNI AU, tidak lepas dari sosok pilot asal Amerika Serikat, Bob Freeberg.

Dua tahun setelah kemerdekaan 1945, pemerintah RI membutuhkan pesawat pengangkut plus pilot asing yang sanggup menerobos blokade Belanda. TNI Angkatan Udara bertugas mencari sewaan pesawat dan penerbang ke perusahaan-perusahaan swasta asing yang sanggup diberi tugas demikian.

Sayang, tidak ada satu pun perusahaan swasta asing yang mau menyewakan pesawat plus penerbang mereka. Opsir Udara III Muharto dan Dick Tamimi, perwakilan anggota TNI AD Siliwangi, yang diutus Pemerintah RI mencari pesawat sewaan akhirnya bertemu Savage, warga Birma.

Melalui perantara Savage, akhirnya Muharto bertemu dengan Robert (Bob) Earl Freeberg. Bob kemudian menyewakan pesawat Douglas C-47, kemudian diberi nama R1-002 oleh. Pesawat itu milik Bob yang dibeli bersama kawan-kawan veteran penerbang Amerika seharga USD 10 ribu dengan cara patungan.

Bob menerbangkan pesawat dari Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta pada 1947 dengan rute tujuan pertama ke Singapura, melalui Bukittinggi. Dari Singapura dia kembali ke Manila, Filipina, untuk mengambil pesawat Douglas C-47 yang telah disetujui akan disewakan ke pemerintah RI. Pesawat itu diambil secara diam-diam.

Awalnya kawan-kawan Bob tidak setuju, sehingga pesawat disembunyikan. Bob kebingungan, berusaha mencari, hingga akhirnya pesawat ketemu. Dia lalu membawa dua orang 'flight-engineer' kebangsaan Filipina terbang ke Indonesia pada malam hari dengan dalih mengadakan uji terbang 'test-flight'. Ternyata itu sebuah tipu muslihat.

Maka, pada malam itu juga, Bob membawa pesawat R1-002 plus dua engineer ke Pangkalan Pesawat Terbang Maguwo, Yogyakarta. Dalam penerbangan malam itu Bob sempat tersesat. Dia tidak melewati rute yang sudah diberikan oleh Muharto.

Rute perjalanan pesawat Bob melenceng hingga ke Tasikmalaya. Di sisi lain bensin mulai menipis. Akhirnya Bob mendaratkan pesawat secara darurat di pantai yang masuk Kecamatan Cikalong, Tasikmalaya Selatan, pada 6 Juni 1947. Pantai berpasir diberi anyaman bambu yang digunakan sebagai landasan pesawat.

Berkat keahliannya dia berhasil mendaratkan pesawat dengan baik tanpa ada kerusakan. Sejak itu Bob terus menerbangkan pesawat R1-002 hingga beberapa tahun berikutnya. Misalnya mengirim kadet penerbang ke luar negeri pada 18 Oktober 1947, dan mengirim delegasi Indonesia ke Konferensi ECAFE pada 23 Desember 1947.
sumber merdeka.com
Categories: , ,
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!