Tak
jarang orang yang memberikan hukuman fisik pada anak mereka. Namun
sebuah penelitian terbaru justru mengungkap bahwa memberikan hukuman
fisik seperti memukul tak bisa membuat anak jera.
Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa anak akan semakin nakal jika sering dipukul atau dihukum secara fisik. Peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa bentuk disiplin yang melibatkan hukuman fisik bisa berdampak buruk pada perilaku anak, tak peduli seberapa baik hubungan anak dan orang tua.
"Terdapat kepercayaan bahwa melakukan hukuman fisik seperti memukul anak tak akan berdampak buruk jika hubungan anak dan orang tua selama ini baik. Namun hal ini salah. Penelitian kami menunjukkan bahwa melakukan hukuman fisik justru memperburuk perilaku anak," ungkap profesor Shawna Lee dari University of Michigan School of Social Work, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/12).
Hasil ini didapatkan setelah peneliti melakukan pengamatan pada 3.200 keluarga dengan anak berusia satu, tiga, dan lima tahun. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology.
Sementara itu, penelitian lain juga menemukan bahwa orang tua yang sering berteriak pada anak dan remaja membuat mereka lebih mudah mengalami depresi dan perilaku yang menyimpang. Risiko ini semakin tinggi ketika orang tua mengancam anak mereka dengan benda.
Meski begitu, ada perbedaan jika yang melakukan kekerasan fisik ibu dan ayah. Ibu yang sering menghukum anak secara verbal dan fisik berkemungkinan meningkatkan risiko masalah mental pada anak. Namun jika ibu hanya mengomel tanpa melakukan kekerasan fisik, risikonya tak terlalu tinggi.
Berbeda dengan ayah yang sering memarahi anak. Meski tak melakukan hukuman fisik, kekerasan verbal yang dilakukan ayah bisa sangat mempengaruhi mental dan perilaku anak. Hasil di atas setidaknya bisa dijadikan pembelajaran agar para orang tua berhati-hati sebelum menghukum anak mereka, baik secara verbal maupun fisik.
Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa anak akan semakin nakal jika sering dipukul atau dihukum secara fisik. Peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa bentuk disiplin yang melibatkan hukuman fisik bisa berdampak buruk pada perilaku anak, tak peduli seberapa baik hubungan anak dan orang tua.
"Terdapat kepercayaan bahwa melakukan hukuman fisik seperti memukul anak tak akan berdampak buruk jika hubungan anak dan orang tua selama ini baik. Namun hal ini salah. Penelitian kami menunjukkan bahwa melakukan hukuman fisik justru memperburuk perilaku anak," ungkap profesor Shawna Lee dari University of Michigan School of Social Work, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/12).
Hasil ini didapatkan setelah peneliti melakukan pengamatan pada 3.200 keluarga dengan anak berusia satu, tiga, dan lima tahun. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology.
Sementara itu, penelitian lain juga menemukan bahwa orang tua yang sering berteriak pada anak dan remaja membuat mereka lebih mudah mengalami depresi dan perilaku yang menyimpang. Risiko ini semakin tinggi ketika orang tua mengancam anak mereka dengan benda.
Meski begitu, ada perbedaan jika yang melakukan kekerasan fisik ibu dan ayah. Ibu yang sering menghukum anak secara verbal dan fisik berkemungkinan meningkatkan risiko masalah mental pada anak. Namun jika ibu hanya mengomel tanpa melakukan kekerasan fisik, risikonya tak terlalu tinggi.
Berbeda dengan ayah yang sering memarahi anak. Meski tak melakukan hukuman fisik, kekerasan verbal yang dilakukan ayah bisa sangat mempengaruhi mental dan perilaku anak. Hasil di atas setidaknya bisa dijadikan pembelajaran agar para orang tua berhati-hati sebelum menghukum anak mereka, baik secara verbal maupun fisik.
sumber: Merdeka.com