Wednesday, July 24, 2013

Ditemukan aplikasi penyedot pulsa yang ditanam di ponsel

Pengguna ponsel perlu mewaspadai aplikasi SMS (seperti pop screen) yang sudah ditanamkan di ponsel karena bisa menyedot pulsa penggunanya setiap bulan layaknya monster pulsa.
Hal tersebut diketahui dari sejumlah pedagang di pusat perdagangan Roxy Mas, Jakarta Barat. Menurut pedagang yang enggan disebutkan namanya, aplikasi SMS yg dibuat dan ditanam itu akan memotong pulsa jika pengguna memakainya.
"Supplier atau manufaktur ponsel ditawari USD 2 atau sekitar Rp 20 ribu jika ada pembeli yang mengaktivasi aplikasi tersebut," ujar pemilik toko ponsel tersebut kepada merdeka.com pekan lalu.
"Nah, pengguna menengah ke bawah merupakan target yang disasar, karena pengguna ponsel kelas A dan B kebanyakan lebih logis dan tahu teknologi, tambahnya.
Seperti diketahui, pada kasus sedot pulsa pada Oktober 2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah melarang aplikasi pop screen karena dianggap telah menyedot pulsa pelanggan. Aplikasi pop screen ditanam di SIMcard, sedangkan aplikasi SMS monster pulsa tersebut ditanam di handset.
Menurut dia, bisa jadi principal merek lokal atau pun vendor ponsel tak tahu kalau ponsel mereka disusupi aplikasi SMS monster pulsa tersebut, apalagi operator.
Di pusat perdagangan Roxi tersebut, aplikasi SMS penyedot pulsa itu tampak terlihat di sejumlah ponsel Android. Aplikasi SMS tersebut diduga sudah lama berkembang di luar negeri dan saat ini sudah hadir di Indonesia.
sumber merdeka.com

Friday, July 19, 2013

Palmistri atau seni meramal garis tangan, adalah ilmu yang cukup populer di masyarakat dan biasa dilakukan untuk meramalkan masa depan seseorang. Dan ilmu ini sangat populer di Jepang, jadi jangan heran kalau banyak orang Jepang percaya terhadap ramalan semacam ini.Merdeka.com — Di Jepang, banyak orang mulai mengikuti tren mengubah garis tangan dengan melakukan operasi plastik. Hal ini dilakukan untuk mengubah atau memperpanjang hidup, cinta, jalus sukses, dan nasib baik lainnya.


Seorang reporter dari The Daily Beast mewawancari Takaaki Matsuoka, seorang ahli bedah plastik di Klinik Kecantikan Shonan, yang sejauh ini telah melakukan 20 prosedur operasi untuk mengubah garis tangan manusia. Matsuoka awalnya tidak begitu mengerti tentang seni ramal garis tangan. Sampai dua tahun yang lalu, ketika seorang kliennya memintanya untuk mengubah beberapa baris telapak tangannya.
Matsuoka awalnya mengaku tidak yakin bisa melakukan prosedur tersebut pada pasiennya. Namun, dia menemukan bahwa prosedur itu mulai telah dipraktekkan di Korea. Ia pun kemudian belajar metode tersebut dan setelah pasiennya menegaskan apa yang ingin diubahnya, dia melakukan operasi itu untuk pertama kalinya dengan biaya sebesar 100.000 (Rp 10 juta).
garis tangan
Matsuoka mengatakan bahwa operasi untuk mengubah garis telapak ternyata cukup sederhana. Hanya butuh waktu 10 sampai 15 menit dan luka akan sembuh dalam hitungan bulan. Namun, hasil jahitan harus tetap diperban sampai itu benar-benar sembuh. Uniknya, sebagian besar pasien yang memutuskan untuk mengubah garis tangan mereka adalah laki-laki dan perempuan di usia tiga puluhan, yang diyakini memiliki kepercayaan kuat pada seni ramal kuno tersebut.
Tetapi, apakah dengan mengubah garis tangan, kita benar-benar dapat mengubah nasib? Matsuoka juga tidak terlalu yakin tentang hal itu, tetapi dia yakin bahwa itu mungkin memiliki efek plasebo pada pasiennya. Jika seseorang percaya nasib mereka akan membaik, itu akan mendorong mereka untuk mewujudkannya.

sumber : la-lights.com
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!