Friday, March 15, 2013


Terkadang saat kita tertidur tengah malam, kita akan terbangun dengan napas tersengal-sengal akibat kesulitan bernapas, dan bahkan sampai membuat kita tersedak dan terbatuk-batuk saat bangun. Inilah yang sering disebut dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Waspada,-Sleep-Apnea-Picu-Kematian-Mendadak
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan tertutupnya saluran pernapasan yang dapat menurunkan kadar oksigen tubuh dan meningkatkan tekanan darah.
Sewaktu kita tidur seluruh otot tubuh akan rileks, termasuk pangkal lidah yang akan jatuh ke belakang dan menutup jalan napas. Biasanya hal ini terjadi pada orang yang sering tidur terlentang. Hal ini juga yang menyebabkan orang tidur mendengkur.
Periode sleep apnea biasanya terjadi selama 10 detik. Jika penghentian napas terjadi lebih dari 10 detik, hal ini bisa mengakibatkan penurunan kadar oksigen sebanyak 4% dalam darah, sehingga secara langsung menyebabkan pengurangan transfer oksigen dan mengganggu fungsi organ tubuh.

Penyebab Sleep Apnea

Berikut beberapa hal yang dapat memicu sleep apnea, di antaranya:
  • Overweight atau kelebihan berat badan
  • Tidur terlentang sehingga lidah jatuh dan menutupu saluran napas
  • Saluran napas yang sempit akibat penumpukan lemak
  • Amandel yang membesar, dan masih banyak lagi.

Wanita Berisiko Tinggi dibandingkan Pria

Berdasarkan studi yang baru-baru ini dilaporkan secara online dalam Sleep Journal, wanita yang mengalami sleep apnea berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak dibandingkan pria yang menderita sleep apnea.
Para peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA) mengamati partisipan yang menderita sleep apnea baik pria maupun wanita. Peneliti memfokuskan penelitian pada perbedaan gangguan otak antara pria dan wanita yang mengalami sleep apnea.
Paul Macey, salah satu peneliti dari UCLA mengatakan bahwa, wanita cenderung mendapat pengaruh yang lebih besar akibat sleep apnea daripada pria. Para wanita berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak dibandingkan pria yang memiliki gangguan tidur yang sama.
Secara detail, peneliti menyimpulkan bahwa sleep apnea dapat mempengaruhi bagian otak yang digunakan untuk mengambil keputusan dan mengatur mood. Wanita yang mengalami sleep apnea cenderung menunjukkan tingkat depresi yang lebih tinggi. “ Dokter harus mempertimbangkan bahwa sleep apnea mungkin lebih bermasalah pada wanita dan membutuhkan penanganan ekstra,” tambah Macey.

Dampak Sleep Apnea bagi Kesehatan

Pada dasarnya sleep apnea adalah gangguan tidur biasa, karena hampir setiap orang pernah mengalaminya. Namun, perhatian khusus patut diberikan terhadap gangguan tidur yang satu ini agar tidak berujung pada gangguan kesehatan yang lebih parah.
Pada kasus tertentu, sleep apnea dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh akibat minimnya kadar oksigen dalam tubuh. jika berlangsung dalam waktu lama, sleep apnea dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, depresi, gagal jantung, hingga kematian mendadak.
Sumber : duniafitnes.com
Categories: ,
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!