Thursday, November 29, 2012


YOLO, LOL dan sejenisnya adalah akronim pemujaan setan?

Apabila Anda termasuk pengguna internet aktif, Anda pasti sering menemukan banyak
istilah singkatan yang beredar luas di dunia maya. Ada kabar yang mengatakan bahwa
akronim-akronim tersebut adalah kata singkatan yang berhubungan dengan setan.

Banyak istilah seperti OMG, LOL, BRB, bahkan yang trending di Indonesia saat ini
seperti ciyus atau miapah merupakan hasil pemikiran dan kreasi yang lahir di internet.
Dua orang peneliti linguistik dari University of Toronto, Tagliamonte dan Derek Denis menyebutkan bahwa penggunaan akronim tersebut merupakan representasi dari linguistic renaissance.

"Orang yang menggunakan akronim seperti ini secara tidak langsung ingin
mendemonstrasikan kemampuan gramatikal dan menggabungkannya dengan jenis bahasa lain," ungkap Tagliamonte seperti yang dikutip Canada (20/05/2008).

Dengan banyaknya pengembangan serta bermunculannya akronim-akronim tersebut, ada satu pembicaraan di Reddit yang mengulas bahwa ada artian lain dari istilah-istilah
tersebut.

Seperti contohnya YOLO. Dalam artian umum, YOLO memiliki arti You Only Live Once,
namun seorang komentator di Reddit yang ikut dalam perbincangan tersebut menuliskan arti lain
bahwa YOLO juga memiliki artian Youth Obeying Lucifer's Orders. Seperti yang diketahui
Lucifer adalah nama yang disematkan untuk iblis.

Contoh lainnya adalah LOL. Menurut Wikipedia, LOL memiliki arti Laughing Out Loud atau
dapat diartikan dengan tertawa terbahak-bahak. Namun, ada pula yang mengartikan bahwa LOL merupakan singkatan dari Lucifer Our Lord.

Menurut Live Science (26/11), sebuah kelompok yang menamakan dirinya Westboro Baptist Church menyarankan kepada pengguna internet agar tidak lagi menggunakan istilah-istilah seperti LOL, YOLO dan sejensinya karena akronim tersebut adalah kata lain dari penyembahan setan.

Pro dan kontra akan arti akronim atau singkatan tersebut masih kerap muncul sampai
sekarang. Di tahun 2008 silam, Chief Editor dari Canadian Oxford Dictionary bernama
Katherine Barber pernah menjelaskan bahwa akronim-akronim tersebut mirip dengan apa
yang digunakan Telegraf pada zaman dahulu.

Bahkan Barber juga menjelaskan bahwa penggunaan akronim-akronim tersebut bukanlah
suatu hal yang tidak sopan. "Pamakaian kata singkatan tersebut berfungsi sebagai 
pemendek kata atau kalimat dengan penggabungan huruf kapital dan angka,"jelasnya.

Mashable (10/07/2010) pernah melansir bahwa penggunaan akronim seperti itu tergantung situasi dan siapa yang menggunakannya . Sebagai contoh LOL dalam artian umum adalah Laughing Out Loud. Akan tetapi, dalam terminologi dunia kesehatan, LOL memiliki arti Little Old Lady atau nenek-nenek bungkuk.

So, apabila kembali ke permasalahan awal, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penggunaan akronim di internet tersebut tergantung siapa yang memakainya, untuk apa, dalam kondisi atau konteks apa. Tidak semua artian akronim sama ketika diterapkan dalam suatu kondisi tertentu.
[das]
merdeka.com
Categories: ,
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!